
"Kita meninggalkan Afghanistan setelah 12 tahun dengan tanpa hasil kecuali triliunan dolar yang telah dihabiskan dan ribuan nyawa yang tewas," cetus Paul seperti dilansir News.com.au, Selasa (25/6/2013).
"Afghanistan adalah negara hancur dengan pemerintahan boneka, lemah -- dan sekarang kita bernegosiasi dengan orang-orang yang kita perangi selama 12 tahun, yang tengah bersiap untuk kembali berkuasa! Kita tetap tidak belajar dari masa lalu," tandas politikus dari Partai Republik itu.
"Setelah 12 tahun, triliunan dolar, lebih dari 2.200 warga AS tewas, dan mungkin lebih dari 50.000 warga sipil dan pejuang Afghan tewas, Taliban kini sedang kembali," kata Paul.
Belum lama ini Presiden Obama mengumumkan bahwa pemerintah AS siap untuk memulai perundingan langsung dengan Taliban guna menghentikan perang di Afghanistan. Negosiasi ini akan dilakukan dengan perwakilan Taliban yang baru saja mendirikan kantor baru di Doha, Qatar.
Pendirian kantor Taliban di Qatar tersebut juga telah menuai kecaman dari sejumlah pihak di AS serta pemerintah Afghanistan. Pemerintah Afghan bahkan terus mendesak AS untuk memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.
INFO : Buat sobat yang suka dengan artikel Kesawan Daily, silahkan anda share di mana saja anda suka (blog, facebook, twitter dll). Namun, bila di post di BLOG anda dimohon mencantumkan LINK SUMBER dari artikel yang sobat blogger share (copy/paste).. Terima kasih atas perhatiaannya sobat,,
Posting Komentar