
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Foto: Dede/Okezone)
Okezone JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali mengisi kuliah umum di Kampus STIKOM Interstudi. Dalam kesempatan itu, Jokowi menceritakan seluruh pengalamannya hingga menjadi seorang Gubernur.
"Saya kecelakaan jadi Wali Kota (Solo), terus kecelakaan lagi jadi Gubernur DKI Jakarta. Saya ndak ngerti, orang wajahnya ndeso gini kok dipilih jadi Wali Kota. Orang kurus kerempeng begini kok dipilih jadi Gubernur," kelakar Jokowi membuka materinya di Kampus STIKOM Interstudi, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2013).
Jokowi juga menceritakan bagaimana para pejabat Solo salah menyapa antara ajudan dan dirinya, karena wajah ajudannya yang dianggap lebih ganteng.
"Waktu dulu di Solo, banyak yang kleru menyangka saya bukan Wali Kota-nya. Saya dapet ajudan ini kleru. Saya dapet ajudan yang tinggi, besar, ganteng, ini kleru! Setiap tamu yang dateng ke kantor, nyalamin ajudan duluan terus, disangka dia Wali Kota-nya. Dua bulan enggak kuat, tiga bulan saya enggak kuat, saya ganti ajudan dengan yang lebih jelek dari saya," ceritanya, yang kemudian disambut tepukan tangan dan tawa.
Dalam kulih bertema “Jakarta Baru, Jakarta Megapolitan, Bisnis dan Peluang”, Jokowi menuturkan menyeleksi sendiri ajudan yang selalu siap mengikuti segala kegiatannya. "Saya seleksi sendiri. Saya pilih yang paling pinter. Kedua, yang paling rajin. Jadi enggak asal comot," tuturnya.
Tak beberapa lama, Jokowi memerintahkan salah satu ajudannya yang bernama Dista, maju ke panggung. Dista pun muncul dari balik panggung disambut oleh tepukan tangan mahasiswa.
"Ini namanya Dista. Saya pilih dia dari delapan ajudan yang disodorkan. Dia ini rajin lho," ujarnya.
Jokowi juga mengaku bersyukur bisa melayani masyarakat dengan baik, walaupun masih banyak yang harus dibenahi. "Sekarang semua orang jadi tahu Jokowi. Semua orang tahu Jokowi, tapi jeleknya saya tetep," tutupnya.
"Saya kecelakaan jadi Wali Kota (Solo), terus kecelakaan lagi jadi Gubernur DKI Jakarta. Saya ndak ngerti, orang wajahnya ndeso gini kok dipilih jadi Wali Kota. Orang kurus kerempeng begini kok dipilih jadi Gubernur," kelakar Jokowi membuka materinya di Kampus STIKOM Interstudi, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2013).
Jokowi juga menceritakan bagaimana para pejabat Solo salah menyapa antara ajudan dan dirinya, karena wajah ajudannya yang dianggap lebih ganteng.
"Waktu dulu di Solo, banyak yang kleru menyangka saya bukan Wali Kota-nya. Saya dapet ajudan ini kleru. Saya dapet ajudan yang tinggi, besar, ganteng, ini kleru! Setiap tamu yang dateng ke kantor, nyalamin ajudan duluan terus, disangka dia Wali Kota-nya. Dua bulan enggak kuat, tiga bulan saya enggak kuat, saya ganti ajudan dengan yang lebih jelek dari saya," ceritanya, yang kemudian disambut tepukan tangan dan tawa.
Dalam kulih bertema “Jakarta Baru, Jakarta Megapolitan, Bisnis dan Peluang”, Jokowi menuturkan menyeleksi sendiri ajudan yang selalu siap mengikuti segala kegiatannya. "Saya seleksi sendiri. Saya pilih yang paling pinter. Kedua, yang paling rajin. Jadi enggak asal comot," tuturnya.
Tak beberapa lama, Jokowi memerintahkan salah satu ajudannya yang bernama Dista, maju ke panggung. Dista pun muncul dari balik panggung disambut oleh tepukan tangan mahasiswa.
"Ini namanya Dista. Saya pilih dia dari delapan ajudan yang disodorkan. Dia ini rajin lho," ujarnya.
Jokowi juga mengaku bersyukur bisa melayani masyarakat dengan baik, walaupun masih banyak yang harus dibenahi. "Sekarang semua orang jadi tahu Jokowi. Semua orang tahu Jokowi, tapi jeleknya saya tetep," tutupnya.
INFO : Buat sobat yang suka dengan artikel Kesawan Daily, silahkan anda share di mana saja anda suka (blog, facebook, twitter dll). Namun, bila di post di BLOG anda dimohon mencantumkan LINK SUMBER dari artikel yang sobat blogger share (copy/paste).. Terima kasih atas perhatiaannya sobat,,
Posting Komentar